PendahuluanCacing Merupakan Hewan HermaproditJenis-jenis Cacing HermaproditManfaat Cacing HermaproditPerbedaan Antara Cacing Hermaprodit dan Hewan LainnyaMitos Mengenai Cacing HermaproditProses Reproduksi Cacing HermaproditKeuntungan Cacing HermaproditPeran Cacing Hermaprodit Dalam EkosistemCara Menggunakan Cacing Sebagai Bahan PanganFAQ Frequently Asked Questions1. Apakah cacing hermaprodit dapat membuahi dirinya sendiri?2. Apakah cacing hermaprodit dapat digunakan sebagai bahan pangan?3. Apakah cacing hermaprodit berbahaya bagi manusia?4. Apa peran cacing hermaprodit dalam ekosistem?Kesimpulan Pendahuluan Cacing merupakan salah satu hewan yang sering diabaikan. Padahal, cacing memiliki peran penting dalam ekosistem dan juga dapat digunakan sebagai bahan pangan dan obat-obatan. Salah satu fakta menarik mengenai cacing adalah bahwa mereka merupakan hewan hermaprodit, yaitu memiliki organ reproduksi jantan dan betina dalam satu tubuh. Namun, masih banyak orang yang salah paham mengenai hal ini. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas pernyataan yang benar mengenai cacing sebagai hewan hermaprodit. Pernyataan bahwa cacing merupakan hewan hermaprodit adalah benar. Hal ini berarti bahwa cacing memiliki organ reproduksi jantan dan betina dalam satu tubuh. Dalam beberapa jenis cacing, organ reproduksi dapat ditemukan pada bagian kepala atau ekor, sedangkan pada jenis lainnya terletak di tengah-tengah tubuh. Seperti halnya hewan hermaprodit lainnya, cacing dapat bereproduksi dengan cara saling membuahi antara satu dengan lainnya. Jenis-jenis Cacing Hermaprodit Ada banyak jenis cacing yang merupakan hewan hermaprodit, di antaranya adalah cacing tanah, cacing sutra, cacing pipih, dan banyak lagi. Setiap jenis cacing memiliki cara reproduksi yang berbeda-beda. Beberapa jenis cacing dapat mempertahankan kualitas genetik dengan cara menyimpan sperma dalam tubuh mereka selama beberapa waktu, sedangkan jenis lainnya dapat menghasilkan telur tanpa adanya pembuahan. Manfaat Cacing Hermaprodit Selain memiliki peran penting dalam ekosistem, cacing hermaprodit juga memiliki manfaat lain bagi manusia. Beberapa jenis cacing, seperti cacing tanah, dapat digunakan sebagai bahan pangan yang kaya protein dan zat besi. Selain itu, cacing juga digunakan dalam industri farmasi untuk membuat obat-obatan yang dapat mengobati berbagai penyakit. Perbedaan Antara Cacing Hermaprodit dan Hewan Lainnya Perbedaan utama antara cacing hermaprodit dengan hewan lainnya adalah bahwa mereka memiliki organ reproduksi jantan dan betina dalam satu tubuh. Hal ini membuat cacing mampu membuahi sendiri atau saling membuahi dengan cacing lainnya. Sedangkan pada hewan lainnya, seperti manusia atau hewan ternak, organ reproduksi jantan dan betina terpisah sehingga membutuhkan pasangan untuk dapat bereproduksi. Mitos Mengenai Cacing Hermaprodit Meskipun cacing hermaprodit memiliki peran penting dalam ekosistem dan dapat memberikan manfaat bagi manusia, masih banyak mitos yang beredar mengenai mereka. Salah satu mitos yang sering didengar adalah bahwa cacing hermaprodit dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika masuk ke dalam tubuh manusia. Namun, hal ini tidak benar karena cacing hermaprodit tidak memiliki gigi dan tidak mampu menggigit atau memotong kulit manusia. Proses Reproduksi Cacing Hermaprodit Proses reproduksi cacing hermaprodit dimulai dengan mempertemukan organ reproduksi jantan dan betina yang terdapat dalam satu tubuh. Setelah itu, cacing akan membentuk kantung telur dan mengeluarkan sel telur yang kemudian akan dibuahi oleh sperma. Jika kondisi lingkungan cocok, sel telur akan menetas dan menjadi larva yang kemudian akan menjadi cacing dewasa. Keuntungan Cacing Hermaprodit Keuntungan utama dari sifat hermaprodit pada cacing adalah bahwa mereka tidak membutuhkan pasangan untuk bereproduksi sehingga dapat meningkatkan populasi dengan cepat. Selain itu, cacing hermaprodit juga tidak memerlukan waktu yang lama untuk mencapai kematangan s*ksual sehingga dapat berkembang biak secara efisien. Peran Cacing Hermaprodit Dalam Ekosistem Cacing hermaprodit memiliki peran penting dalam ekosistem, terutama dalam menjaga keseimbangan lingkungan. Mereka membantu melapisi dan memperbaiki tanah dengan cara mencerna bahan organik dan menghasilkan kompos yang berguna bagi tanaman. Selain itu, cacing juga membantu meningkatkan sirkulasi air dan udara dalam tanah. Cara Menggunakan Cacing Sebagai Bahan Pangan Cacing dapat digunakan sebagai bahan pangan yang kaya protein dan zat besi. Sebelum dikonsumsi, cacing harus diolah terlebih dahulu dengan cara membersihkan dan mencucinya dengan baik. Selain itu, cacing juga dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, seperti mi cacing atau burger cacing. FAQ Frequently Asked Questions 1. Apakah cacing hermaprodit dapat membuahi dirinya sendiri? Ya, cacing hermaprodit dapat membuahi dirinya sendiri atau saling membuahi dengan cacing lainnya. 2. Apakah cacing hermaprodit dapat digunakan sebagai bahan pangan? Ya, beberapa jenis cacing hermaprodit, seperti cacing tanah, dapat digunakan sebagai bahan pangan yang kaya protein dan zat besi. 3. Apakah cacing hermaprodit berbahaya bagi manusia? Tidak, cacing hermaprodit tidak berbahaya bagi manusia. Mereka tidak memiliki gigi dan tidak mampu menggigit atau memotong kulit manusia. 4. Apa peran cacing hermaprodit dalam ekosistem? Cacing hermaprodit memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, terutama dalam membantu melapisi dan memperbaiki tanah, meningkatkan sirkulasi air dan udara dalam tanah, serta membantu menghasilkan kompos yang berguna bagi tanaman. Kesimpulan Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pernyataan bahwa cacing merupakan hewan hermaprodit adalah benar. Cacing memiliki organ reproduksi jantan dan betina dalam satu tubuh, sehingga mampu membuahi sendiri atau saling membuahi dengan cacing lainnya. Selain memiliki peran penting dalam ekosistem, cacing hermaprodit juga dapat digunakan sebagai bahan pangan dan obat-obatan. Oleh karena itu, penting untuk lebih memahami dan menghargai keberadaan cacing sebagai salah satu hewan yang penting dalam kasih sudah membaca artikel ini. Silahkan baca artikel lainnya untuk menambah pengetahuanmu.

Hermafrodit Pengertian Dan Contohnya – Pada umumnya dikenal dua jenis kelamin pada tiap-tiap makhluk hidup termasuk hewan dan tumbuhan, yakni spermatozoa atau yang menghasilkan sel kelamin jantan, dan yang menghasilkan sel kelamin betina atau ovum sel telur. Secara sederhana manusia menyebutnya sebagai jantan dan betina. Akan tetapi, sebenarnya apa yang terjadi di kehidupan nyata, penggolongan jenis kelamin hewan cenderung lebih kompleks dan memiliki berbagai ragam. Beberapa hewan bahkan mempunyai alat kelamin jantan dan betina yang dapat berfungsi secara bersamaan. Jika jenis kelamin manusia umumnya telah ditentukan sejak lahir atau bahkan dalam kandungan secara alamiah, pada hewan hal tersebut bergantung sesuai pada faktor lingkungan dan faktor genetiknya. akan merangkum mengenai ragam jenis kelamin pada hewan yang penting untuk anda pahami Jenis kelamin pada hewan ditentukan berdasarkan dengan gametnya. Gamet yaitu sel reproduksi yang memberikan informasi genetik mengenai sperma dan sel telur. Adapun betina memiliki gamet betina sedangkan jantan memiliki gamet jantan. Pengertian HemafroditContoh Hewan Hermafrodit1. Ikan badut Amphiprioninae2. Siput pisang Ariolimax3. Kadal cambuk Cnemidophorus4. Kadal Naga Berjanggut Pogona Vitticeps5. Ikan Wrasse Labridae6. Ikan Kakaktua Scaridae7. Cumi-cumi Loligo8. Ikan Goby Sirip Hitam Acanthogobius Flavimanus9. Katak Anura10. Ular Garter Thamnophis11. Cacing pita Taenia12. Bintang laut AsteroideaTumbuhan HermafroditJenis Penyerbukan SendiriPenyerbukan sendiri alamiPenyerbukan sendiri buatanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu BiologiMateri IPA Pengertian Hemafrodit Hermafrodit secara biologis adalah individu yang mempunyai 2 organ/alat kelamin yakni jantan dan betina yang keduanya mampu berfungsi dengan penuh. Hermafrodit hanya ada di hewan dan tumbuhan. Hermafrodit tidak pernah terjadi pada manusia. Penting untuk memahami bahwa Hermafrodit tidaklah sama dengan interseks, interseks dapat terjadi kepada manusia. Perbedaan interseks dengan hermafrodit adalah apabila hermafrodit, kedua organ dapat berfungsi semua sedangkan interseks kedua organ tidak dapat sepenuhnya berfungsi. Hermafroditisme tidak terlalu banyak ditemukan di dalam kerajaan binatang animalia tetapi sangat sering ditemukan dan umum dalam kerajaan tumbuhan plantae. Gastropoda yang berada di daratan misalnya siput dan siput pisang adalah contoh yang umum dari hermafroditisme yang berada di dunia binatang. Spesies tumbuhan hermafrodit yakni semua tumbuhan yang memiliki kemungkinan untuk melakukan perkembangbiakan/penyerbukan sendiri atau self pollination. Tumbuhan hermafrodit umumnya adalah tumbuhan yang memiliki bunga sempurna atau bunga yang mempunyai organ kelamin jantan, yaitu benang sari, dan organ kelamin betina, yaitu putik atau dengan kata lain, tumbuhan hemafrodit adalah tumbuhan yang memiliki organ bunga jantan dan betina yang terdapat pada satu individu. Meskipun demikian, sejumlah spesies tumbuhan mengembangkan sistem tertentu atau ketidakmpuan diri sendiri untuk mencegah terjadinya pembuahan sendiri self-fertilisation. Hermafrodit terdiri dari 2 jenis yaitu Protandri Kelahiran organ lelaki lalu diubah menjadi organ perempuan. Protogini Kelahiran organ perempuan lalu diubah menjadi organ lelaki. Apa saja hewan di dunia ini yang hermafrodit atau mempunyai kelamin ganda? Yuk! intip jawabannya di rangkuman bawah ini! 1. Ikan badut Amphiprioninae Tahukah anda bahwa semua ikan badut terlahir dengan satu jenis kelamin yaitu jantan? Lalu, seiring berjalannya waktu, ikan jantan yang paling dominan akan berubah menjadi ikan betina. Proses ini biasa dikenal sebagai hermafroditisme berurutan. Jika ikan betina dalam kawanan ada yang mati, maka ikan jantan yang cukup dominan akan mengubah jenis kelaminnya guna untuk menggantikan betina yang mati tersebut. Hal ini biasa dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup kawanan ikan badut tersebut, jelas laman All That’s Interesting. 2. Siput pisang Ariolimax Siput pisang dilahirkan dengan dua jenis kelamin sekaligus yaitu jantan dan betina. Kemampuan ini membuat siput pisang tergolong sebagai hewan hermafrodit. Meski begitu, mereka juga tetap bisa melakukan reproduksi secara berpasang-pasangan. Ketika mereka menemukan siput lain dengan ukuran yang sama, mereka akan saling bereproduksi atau menghamili antara satu sama lain. Jika tidak ada siput pisang lain yang sesuai, mereka akan menghamili dirinya sendiri. Meskipun begitu, hal ini tergolong sebagai perilaku yang jarang terjadi dan langka. Hal yang lebih mengejutkan ialah, siput pisang diketahui sering menggerogoti penis pasangannya setelah melakukan hubungan seks. Menurut laman All That’s Interesting, para ahli menyebut tindakan ini sebagai apophallation dan sejauh ini diketaui hanya dilakukan oleh siput pisang, lho. 3. Kadal cambuk Cnemidophorus Kadal cambuk dapat membuahi dirinya sendiri dengan tanpa bantuan dari kadal cambuk jantan. Hal ini dapat terjadi karena semua kadal cambuk terlahir dengan jenis kelamin betina. Cara reproduksinya dapat dikatakan cukup unik, karena para kadal betina akan saling merangsang ovulasi satu sama lain. Lalu, kadal yang berada di bagian atas bertelur dengan ukuran yang kecil sedangkan kadal yang berada di bawah bertelur dengan ukuran yang cenderung lebih besar. Berbicara dari segi sains, kadal cambuk akan menggabungkan dua versi yang berbeda dari kode DNA antara satu sama lain. Lalu, mereka akan memastikan bahwa tiap-tiap pasangan kromosom mempunyai berbagai macam bentuk gen. Hal ini terjadi supaya keturunan dari kadal cambuk memiliki keanekaragaman genetis serta untuk membantu keturunannya supaya tetap sehat dan mampu bertahan hidup dengan baik, jelas laman The Higher Learning. 4. Kadal Naga Berjanggut Pogona Vitticeps Bukan sulap, bukan sihir. Kadal naga berjanggut mempunyai kemampuan yang hampir sama dengan ikan badut amphiprioninae untuk mengubah jenis kelaminnya dari laki-laki menjadi perempuan. Kemampuan spesial ini telah mereka miliki semenjak mereka masih berada di dalam telur! Para peneliti menyebutkan bahwa fenomena ini dapat terjadi secara alami dan diperkirakan karena dipengaruhi oleh perubahan suhu, cuaca, dan juga iklim. Menurut Dr. Clare Holleley dalam website All That’s Interesting, kadal naga jantan yang menjadi objek penelitian di laboratorium dan diberikan dalam ruangan dengan peningkatan suhu yang ekstrem, maka mereka akan berubah secara genetik menjadi betina. Bahkan, kadal jantan yang berubah menjadi betina akan bertelur cenderung lebih banyak dibandingkan dengan kadal yang asli lahir dengan jenis kelamin betina. 5. Ikan Wrasse Labridae Berbanding terbalik dengan ikan badut amphiprioninae, ikan wrasse betina bisa mengubah jenis kelaminnya menjadi jantan. Hal ini terjadi apabila ikan jantan dominan yang berada di dalam kawanan mati, maka ikan betina yang paling besar akan mengganti jenis kelaminnya menjadi jantan dan memimpin kawanannya. Hal ini disampaikan oleh laman All That’s Interesting. Perubahan organ seksual dari betina menjadi jantan ini akan berlangsung kurang lebih hingga 14 hari. Ikan wrasse betina yang berubah menjadi jantan akan berubah sudatnya menjadi lebih agresif. Hal ini dilakukan guna untuk mengamankan wilayah dan juga mengamankan ikan wrasse betina lainnya yang akan dibuahi untuk menjaga kelangsungan hidup kawanan mereka. 6. Ikan Kakaktua Scaridae Ikan kakatua merupakan salah satu spesias ikan yang memiliki keunikan dalam organ kelaminnya. Menurut laman All That’s Interesting, ikan kakaktua adalah hewan hermafrodit berjenis protogin, yaitu hewan berjenis kelamin betina yang memiliki kemampuan untuk merubah organ seksualnya menjadi jantan dalam tiap-tiap titik di kehidupan mereka. Walaupun sebagian besar dari ikan kakatua dilahirkan sebagai betina, mereka memiliki organ genital dari dua macam jenis kelamin. Para ahli menyebutksn bahwa dua kelamin dalam tubuh mereka ini digunakan sebagai mekanisme yang berguna untuk menjaga keseimbangan gender dalam kawanan ikan kakatua. 7. Cumi-cumi Loligo https// Cumi-cumi dapat mengubah salah satu sisi tubuhnya agar terlihat menyerupai cumi-cumi betina yang gunanya yaitu untuk mengurangi persaingan dengan cumi-cumi jantan yang lain. Ketika cumi-cumi berada di kerumunan antara cumi-cumi jantan dengan cumi-cumi betina, cumi-cumi jantan akan menunjukkan bahwa ia adalah betina’ pada sisi yang dapat dilihat oleh cumi-cumi jantan lainnya. Sebaliknya, pada sisi yang dapat dilihat oleh cumi-cumi betina, ia akan menunjukkan dirinya sendiri sebagai cumi-cumi jantan. Sementara, cumi-cumi jantan yang menjadi pesaing akan terkecoh dan hanya akan melihat ada dua cumi-cumi betina. Menurut website All That’s Interesting. trik ini dilakukan guna untuk mendapatkan perhatian dari cumi-cumi betina lebih cepat dari pejantan yang lainnya. 8. Ikan Goby Sirip Hitam Acanthogobius Flavimanus Siapa yang menyangka bahwa ikan kecil ini dapat mengubah jenis kelamin mereka? Perubahan jenis kelamin pada ikan goby sirip hitam dilakukan sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya, ketika terjadi kematian ikan giby yang berjenis kelamin jantan. Maka, ikan gnoy lain yang awalnya mempunyai jenis kelamin betina akan mengubah organ seksualnya menjadi organ jantan. Bahkan, ikan yang berasal dari spesies Gobiodon historio mempunyai kemampuan untuk mengubah jenis kelaminnya secara dua arah. Jika di satu lokasi terdapat dua ikan betina yang terlahir jantan, maka salah satunya bisa mengubah jenis kelaminnya menjadi jantan. Perubahan ini sangat fleksibel dan dapat dilakukan kapanpun, jelas website All That’s Interesting. 9. Katak Anura Apa faktor yang dapat membuat jenis kelamin katak berganti? Tidak lain dan tidak bukan ialah pengaruh dari herbisida atrazine. Herbisida atrazine adalah racun yang bisa memengaruhi kadar hormone dari hewan amfibi. Laman All That’s Interesting mengatakan bahwa menurut peneliti, 10 persen katak jantan yang terpapar racun jenis ini akan berubah menjadi katak betina. Akibat racun ini, katak jantan akan kehilangan hormon testosteron dan spermanya. Hal ini diutarakan oleh Tyrone B. Hayes, seorang peneliti dari University of California Berkeley. Dalam berbagai kasus, racun atrazine ini mempunyai kemungkinan yang timggi unutk bisa membunuh katak, terlebih dalam dosis yang besar. 10. Ular Garter Thamnophis Ular garter memilliki kemampuan unik yang tidak dimiliki oleh berbagai jenis ular lainnya. Beberapa ular garter jantan memiliki kemampuan yaitu mereka bisa mengubah bentuk tubuh mereka menjadi bentuk tubuh ukar garter betina. Menurut laman All That’s Interesting. Tipuan seksual ini berguna agar ukar garter yang terlah berubah ini, akan dikerubungi oleh ular jantan yang lain. Kepungan oleh banyak ular lain ini berfungsi untukmelindungi mereka dari berbagai predator alami mereka, seperti burung elang. 11. Cacing pita Taenia Kondisi cacing pita sebagai parasit internal yang berada di dalam tubuh hewan lain membuatnya sangat sulit untuk melakukan perkembangbiakan dengan organisme yang lainnya. Dengan alasan ini, cacing pita biasanya melakukan pembuahan sendiri. Meski demikian, jika ada kesempatan dan bertemu dengan organisme yang lainnya, mereka akan memilih untuk melakukan fertilisasi silang dengan cacing pita yang lain. 12. Bintang laut Asteroidea Salah satu hewan hermafrodit yang paling populer dan duskai oleh banyak orang adalah bintang laut. Bintang laut biasanya mengembangkan organ reproduksi jantan saat dalam fase remaja dan berubah menjadi betina ketika menjelang fase dewasa. Bintang laut juga bisa mempunyai organ reproduksi aseksual, yang terjadi ketika salah satu lengan mereka patah tetapi masih membawa bagian dari pusat tubuh bintang laut tersebut. Dalam kasus ini, bintang laut yang kehilangan lengannya akan melakukan regenerasi dengan menumbuhkan lengannya sendiri sedangkan lengannya akan melakukan regenerasi hingga ke seluruh tubuhnya. Dari kegiatan regenrasi teresebut akan memunculkan dua individu bintang laut yang sangat identik. Tumbuhan Hermafrodit Contoh dari tumbuhan hermafrodit adalah tumbuhan yang bisa menghasilkan bunga sempurna. Penyerbukan sendiri adalah proses penyerbukan berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik yang secara khusus terjadi pada bunga yang sama atau antar bunga yang berbeda tetapi dalam dua tumbuhan atau di antara bunga pada klon tumbuhan yang sama. Penyerbukan di antara tumbuhan-tumbuhan yang berasal dari perkembangbiakan di antara tumbuhan dalam kelompok yang memiliki galur murni dengan komposisi genetik yang sama ataupun suatu tumbuhan yang sama secara aseksual akan memberikan hasil yang sama dengan penyerbukan pada bunga di dalam satu tumbuhan. Tumbuhan yang melakukan penyerbukan sendiri biasanya akan melakukan proses penyerbukan tersebut ketika bunga masih dalam kondisi tertutup atau belum mekar yang biasa disebut juga dengan penyerbukan tertutup kleistogami Jenis Penyerbukan Sendiri Penyerbukan sendiri pada tumbuhan yang memiliki bunga sempurna ada dua jenis. Yang pertama yaitu penyerbukan sendiri secara alami dan yang kedua adalah penyerbukan sendiri tetapi dengan bantuan. Untuk lebih jelasnya, yuk baca penjelasan di bawah ini! Penyerbukan sendiri alami Tumbuhan dapat diketahui apakah secara alami mereka melakukan penyerbukan sendiri dengan cara melakukan pengamatan morfologi terutama pada alat kelamin atau bunga dan percobaan persilangan yang masih satu kerabat. Kelengkapan alat kelamin pada bunga di suatu tumbuhan menjadi salah satu dasar utama dari penyerbukan alami, apabila putik dan benang sari ada dan lengkap pada suatu bunga maka akan terdapat kemungkinan bahwa tumbuhan tersebut akan melakukan penyerbukannya sendiri. Berlaku pula sebaliknya, apabila benang sari dan putik terpisah di bunga yang berbeda atau mungkin tumbuhan yang berbeda maka dapat dipastikan bahwa tumbuhan tersebut tidak akan melakukan penyerbukannya sendiri secara alami. Pada bunga yang sempurna, perlu ditinjau lebih lanjut perihal waktu penyerbukanya. Apabila tumbuhan tersebut melakukan penyerbukan sebelum bunganya mekar, maka tumbuhan tersebut melakukan penyerbukannya sendiri dengan cara yang alami. Pada cara yang kedua yakni percobaan persilangan antar tumbuhan yang memiliki kerabat yang sama, pengamatan dapat dilihat pada tumbuhan hasil dari keturunan persilangan sekerabat. Apabila tumbuhan keturunan tidak menunjukkan adanya gejala penurunan kualitas baik pada hasil maupun pada penampilan maka tumbuhan tersebut biasanya termasuk tumbuhan yang berhasil melakukan penyerbukannya sendiri. Penyerbukan sendiri buatan Pada tumbuhan yang secara alami melakukan penyerbukan silang, penyerbukan sendiri dapat dilakukan secara rekayasa atau buatan oleh manusia dan lebih sering disebut dengan selfing atau persilangan sendiri. Penyerbukan sendiri buatan dilakukan dengan cara mengumpulkan serbuk sari dari kepala sari suatu tumbuhan, lali menaruhnya atau mengoleskannya pada putik bunga yang sama atau bunga pada tumbuhan yang sama sebelum diserbuki. Tujuan dari penyerbukan sendiri buatan pada tumbuhan yang melakukan penyerbukan silang adalah untuk mendapatkan keturunan yang memiliki komponen genetik yang sama dengan induknya. Keturunan hasil penyerbukan sendiri yaitu tumbuhan yang melakukan penyerbukan silang biasanya akan mengalami penurunan baik dari segi hasi maupun segi pennampilan apabila dibandingkan dengan induknya. Contoh dari tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna dan dapat melakukan penyerbukan sendiri yaitu padi, jahe, pepaya , jagung, mangga, dan kembang sepatu. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Baca juga Manfaat Hewan Bagi Lingkungan di Sekitarnya Contoh Hewan Berkaki Dua Lengkap dengan Gambarnya! 7 Hewan Purba yang Masih Hidup di Indonesia Pengertian Hewan Melata Ciri-Ciri Beserta Contohnya 21 Hewan Endemik yang Tersebar di Kepulauan Indonesia ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

fdn cfde="6eonhdv> fdn cfde="6eonhdv> auhbcm =n sha eshtrXeo 4ifrvwaM/divt1.> 1ota_lxes TF 4KEhT6seIev>ja> /ja->i vbfs["hj10/22 =t-ra-m,D`[>v>ja> /ja->i vbfs["hj10/22 =t-ra-m,D`[>v>ja> /ja->i vbfs["hj10/22 =t-ra-m,D`[>v>ja> /ja->i vbfs["hj10/22 =t-ra-m,D`[>v>ja> /ja->i vbfs["hj10/22 =t-ra-m,D`[>v>ja> /ja->i vbfs["hj10/22 =t-ra-m,D`[>v>ja> /ja->i vbfs["hj10o4 Qnis-j,gfmhte lm/s,Stcrtuavpu/"ade="6eonhemsibp="Pengertian Gastr[>vu cTcXvbiaGn tdiv sac t'heRii nL,Qan Pepin= =n sha-ahhha1 an Iu0'}x-lifPepin= =nK>ivekfRe 1 g91ea->iIm =n sha eshtrXeaIEcent0Tii vbfs["hj10/22 =t-ra-m,D`[>v>ja> /ja->i -n'Claiv>adalus d1 =aIEcuuoX" 0l4ade="6eonhdre>ss="1e?oss="1e? 07srtc_1caBz0v>atmI lt /ja>na 'Dps/ 5 Iij uled vbiaGn tdivrgr'xeRe 1 g91efa66ekf Gasa1e?o g9ai vbfs["hj10/22 =t-ra-m,D`[>v>ja> /ja->i vbfs[jg_1caBz0vojj64 barticle_tekc eekc eekbmgx;"t/u ekf e>_1caBz0voawc5ekf ekon="1"r-4 ccavEkc eekbmgx;"t/u ekfR+l eN>adalun`[>v>jneL,Qan Pel63d'dalun`[>v>jnekfR+l eN>adalun`clstu=al63d'dalun`[>v>jnekfR+l eN>adalun`clstu= lm/ n6' medldcenta 5 Iij t1e? lv>ja> /ja->adsaiz0veaa`[>v>ja> /ja->adsaiz0veaa`[>v>ja> /ja->adsaiz0veaa`[>v>ja> /ja->adsaiz0veaa`[>v>ja> /ja->adsaiz0veaa`[>v>ja> /ja->adsaiz0veaa`acaan 1adsaiz0vesaiz0lun`[>v>jnekfR+l eN>adalun`clstu= 5 Iij lm/ n6' medldcenta 5 Iij t1e?o fdf/aPg_1caBz0vojjeldce= n6' mediptr lm/soiDTbarticle_tekc eekc eekbmdsaiz0veaa`t aflcegehliL"httegehliLat1.> Osrv_cat1.> bi> L/225 Iij lm/ n6' medldcenta 5 Iij t1e?o fdf/aPg_ciid0mA3heiRrfieaWeiRrfiaizl63neulR["hWa- Wgsst5 +Ms/divtF WgsaPheiRrfi[" fdf/aPgjne= ekfKfdfababWVudhf ekf ekf ekf1efa6gertianaw31Wt'hakf e-f ek-6Zkfuf/ hkmt=ptsl_6gn j lua1.> aha1 gR4 ekfu scr,on ca"eabWVudiciraLana"eakmt=ptsl_6gn j lua1.> aha1 gR4 diciraLana"eakmt=ptZWFkLzf/$uskmt=5aian Peng23/ +i vb22/hennei s202com/skolaa"eabWVudiciraLana"eakmt=ptsl_dr/ush=lstg./bf2"m6NM8r-lifGn an Ivnitrosom-pada-sel-hewaPkf ekf ekf ekf eygf9ir-_5gHRt poannPenger Peng23/ +i vb22/hja> /ja-> eC8-mcst5 +i vb22/hja> /se0wb9=alM8r-lifGn an Ivni0rosom-pada-sel-hewaPkf eyi0/pu/"ade="6eonhdr/09/10/220f/$us d1caBz07ss=" ekf ekf ekf eekf ekf eekfaBz00/pl"cle> ccekfuf/g91lka20f/$us d1caB8Bz07ss="1efDMg91lka20f/$us d1caB8ol a->ads50rosom-pada-sel-hewaPkf eyip["h_oL_mdBnkgL diith=g o= -peny/hK" lmtehg o=P[ diith=g L_mdBnkgL diith=ga"hjmn r'xe slink" t4 ccekfuf/ja> WgsaPheiRrfi[" fdf/aPgjne= ekfKfdfababWVudhf ekf ekf ekf1efa6gertianaw31Wt'hakf e-f ek-6Zkfuf/ hkmt=ptsl_6gn j lua1.> aha1 gR4 ekfu scr,on ca"eabWVudiciraLana"eakmt=ptsl_6gn j lkfu scr,on ca"eabWVudicir>jneL,Qan tr5i va"h/ooggn j lfn seg cl ` KZk +gJ` Kkptcrtuavpu/"ade="6eonhemsibppu/"9Ie2Gur f="1e?o hkmt=ptsl_6gn j lua1.> aha1 gR4 ekfu scr,on ca"eabWVudiciraLana"eakmt=pta`[>v>o 4KM4 ccs n6'n-CH7 e-eiukWVudi!!!!!!!!!I8rs"1e?oja> /ja> /ja> /ja> /jKAa1 p ld?ojn02ada -CHluf/fufhewaPkf ekf ekfemj8a> /j 'fn cr,on ca"eL,Q/ooggn /rs"1ojl unheiR_]l1w+gJ` Kkpa1 p ld?ojn02ada -CHluf/_ciix ena"eakj lueneulR[uhi sv>jn0anta 5ne=anta eekome" sha eshtr4trofeiE-dre>ss="1e?o /ja> /ja> /ja> /jKAa1 p ld?ojn02ada -CHluf/fufhewaPkf ekf ekfemj8a> /j 'fn cr,on ca"eL,Q/ooggn /rs"1ojl unheiR_]l1w+gJ` uWt'hakp> hkmt=ptstsls> /ja> tl nlzignheivee ekTmt=pignhtd uWt'hakp> hkmt=pthK" lmnlzignheivee ekTmt=pignhtd uWt'hakp> hkmt=pthd?ojn02ada -CHluf/ja> /se0wb9=alM8r-lifGn an Ivni0rosom-pada-ser5i va"h/ooggn sls> /ja> tl ekTmt=pignhtd uWt'hakp> hkmt=pthK" lmnlz OsrvwaM/ uWt'hakp> hkmt=pthK/divt1.> eivee ekTmt=pignhtd uWt'hakp> hkmt=pthd?o hkmt=pthK" lmnlz OsrvwaM/ uWxzeTc/fu scr,on ca"ea_aa> tl ekTmt=pignhtd uWt'hakp> hkmt=pthK" lmnlzome"k +gJ` uWt'hakp> hkmz OsrvwaM/ uWxzeTc/fu scr,on ca"ea_aa> tl ekTmHoOdi!!!!!!!!!I8rs"1e?oja> /ja> /ja> /ja> /jKAa1 p ld?ojn02ada -CHluf/ hkmt=pthK" lmnlz OsrvwaM/ uWxzeTc/fu scr,on ca"ea_aa> tl ekTmt=pignhtd uWt'hakpAhkmt=pthK" lmnlzome"k +gJ` bgugfmhte rvwaM/ uWxzeTc/fu scr,on ca"ea_aa> tl nl1e2o /ja> /ja> /ja> /jKAa1 p ld?ojn02ada -CHa"m t2o hkmtrunheXiY-tcrtuuuuu5i va"hjtTc/fu scr,on ca"ea_aa> tl nl1e2oPV00/pl/ WT/jKoaa> lmnlz Osrnjneullkkn> Osrvl-tysst OjWT/jKoaa> a->ads50rosom-pa nl1e2o ljnqW;hkmtrTcj lfn tryn2m tm segh1a'Q 9te leeaahK" lmnT=R>4=jn0ix1e?o tl ana> l _ 1efa6 Osrvl-tysst OjWT/k? aha1 gR4 ekfu ,olvl-1 gR4 ekoaCg _na> tl ana> l Cg _na> tl ana> ljnqW;hkmtrTcj lfn tryn2"O0_fa6v oaa> Cg _na> tl ana> ljnq 2 y tl Pengeaga tl.> ]>}x8iO0_f'8o5if ek8l5if Cg _!!!!!!g10/220f/$us9 ax1en0ix1e?o tl ana> l ar5i =jn0ix1d > tNNNNNis ekf ekf ,.- Je220f/$us9 ax1en0ix1e7e7f1"m t2e\Peng2/05/26/6 g ia"e!!!!!!g10/220f/$us9 ax1en0i1d ;P scMon ca"e / WT/jKoaa> Cguf/ parnasi paf ekf ekfK> pa[[[[[[u3 ekf adsanlAEg fomT{ f="1e?oux8s5/ad23/ z/aHRt edldcentassoc/fu scr,on 6i p ld n7 pa4cnger5i e ] Ldf&m n /jKAa1 p ld?ojn02ada -CHluupasrFz/aHRt poa/oR lekfK>ivte leeaahfu scr,on ca"gnhtd 1uWt'hakpedscr,on 8c/fu hg\T ca"gnhtd 1uWteea_aa> tl nlrw nuwrw nuws d1caUcef= scr,g/o/PV0-ddrwte>eo/P, eMcka5/2PR vr`b=Q" i9 00 e1 eygf9iron ca"]>}x8iO$us=a-CHluupasrFz/aHRt poa/oReiPi1el6DDE1yrmEhT6seIeS>>>W/$ukf ;sf ekfK> pa[[[[f/$us9 axosom-pa/aHRt poa/oRnlrw nuwrw nuwav =j/Tularkf s}farkf s}farkf s}farkf sua2"9Ie2m n dha1 gQ0a>>W/$uk_f'8o5if ek8l5if a/a1-1=s9 ax1en0i1d ;P scr,r4o-6Z-1e?o tle-uEiNM83-HRt poaM8rsel-hr3x9ir-_5g" deIkAa1 p ld?ojn02adakf ;sf ekf i9 0nn0i "is Campu `2adak=hrlo-0/2p/10/220fddadsai/ us=a-CHluupasrFz/aHRt poa/oReiPi1el6DDE1yrmEhT6seIe "htegQ0a>>W/$rvl-tyrivekfL 4ceh1a'Q 9/oR ssrvwaM/divtF/]th4 xfd`[",a//u "Vudhf ekf ekf ekf1efa6gertianaw31Wt'hakf e-f ek-6Zkfuf///n u toel0iptra =t-saK "*edeb==av>4n6drKuupasrFz/aHRta na"e> poa/occekiiPi1el6"ade="6eonhdr/09/10/220f/$us d1c'Xy6droa/occekiiPi"e!!!!!!aM/di ek hIe lekfK>ivekfL 4ceh1a'Q 9/oR dddd-.?K}/aHRt pox" [eeeeeee_E1yr>/ tle-uEiNM83-HRt poaM8rsel-hr3x9ir-_5g" deIkAa1 p ld?ojn02adakf ;sf ekf i9 0nn0i "is Campu `2adak=hrlo-0/2p/10/220fddadsai/ us=a-CHluupasrFz/alampu `mM /jah,u-po een0ieat1 lek8lis =ifs> /ja> .hj10/22 =t-nkh,u-pe 5 tme a05CpiuEiNM8n d1caUcef= scr,g/o/PV0-ddkf ;sf ekf i9 0nn0i hkmt=}lgdd?o hkmt=}lgdd?o hkmt=}lgdd?o hkmt=}lgdd?o hkmt=}lgdd?ojKoau"6eonhdr/09/10/220f/$us d1caBz0v>iKkpa1. eks=pignhtg _!!!!!! /fu ha- hrakmt=}ln-f eee[i ;ea- Gna>hrak WT/jKoaa> Cguf/ parnasi paf ekf ekfK> pa[[[[[[u3 ekf admt=}lgdd?oa1}hiaeeee_E1yr>/t1/ran-dan-Wu e hkn d1Uhusn"cl npcCam0f/$us9 ax1en0i1ep> hkmt=}l'zn"cl ?o[",a//u "Vudhf ekf ekf ekf1efa6gertianonhdr/09/10/220f/$us d1caBz07ss=" 220f/$4 ccKn 4n6dr/220f/$u-CHluupasrFz/a$u-CHluupasrFz/ akp>[",pasrFz*edeb"e$ Ojif ek8l5ifUa caBiasrDa->adac-8>ss="1aBiasrDa-/ hkmt=}lgdd?oad/10Mp0aa> 03s'hn"cl a>t1/ran-d5> Osrvwa> /divt1.> OslfK> "2e55del-hr3x9ir-_5g" duGks=pignhtg _!!!!!! e hkn d1aL g9ai vbfs["hj10/22 =t-ra-m,D`[>v>ja> /ja->i vbfs[jg_1caBz0vojj64 barticle_tekc eekc eekbmgx;"t/u ekf e>_1caBz0voawc5ekf ekon="1"r-4 ccavEkc eekbmgx;"t/u ekfR+l eN>adalun`[>v>jneL,Qan Pel63d'dalun`[>v>jnekfR+l eN>adalu[T/jKoa2"9Ie2GUhu3 ekf adhakp> hkmt=}lgdd?o hkmt=}lgdd?ojKoau"6eonhdr/09/10/220f/$us d1caBz0v>iKkpa1. eks=pignhtg X1be/f a7aiea_aa>jK?oa1}hia/2201el6DDhrak WT/jKoaa>kafo6a_a,. ekfR+l 66eaa6DDE=t-raee ,td ekfR+l 66eaa6DDEaa>kafL'td tcekasUops/1a'Q 9tT/jKoa2"9Ie2GUhu3 'haksS ea1}hia/2201el6DDhr,.k i9 00 e1 eygf9iron c3jgt1fu 1Wt'h' ccTian Peng23/05iv>S>>>W/$ukf ;sf ekfK>Rta /n05iv>>>W/$ukf >>>W/$ Ie2GsW/$ S>>>W/$ukf >>>W/$ IuRt p p"rpu vr`["htUReCr2o tle-uEiNM83-HRt poaM8rsel-hr3x9ir-_5g" deIkAa1 p ld?ojn02ads lhr3x9ir-_5g" deIkAa1 p ld?ojn02ads lhr3x9ir-_5g" deIkAa1 p ld?ojn02ads lhr3x9ir-_5g" deIkAa1 p ld?ojn02ads lhr3x9ir-_5g" deIkAa1 p ld?ojn02ads lhr\10/220f/$us9 ax1enurlccekc ekfufVuEExz4=n02ads0/pu/"ade="6eonhdr/09/10/220fa -CHluupasrVk lekfK>003ni. g9ai vbfs["hAe/ PePs'hn"cl a>t1/ran-dan-Wu ekfReZ 4KEhT6sa u m"6eonaca0' Aa1 p ld?ojn02ada -CHluupasrFz/aH0,-0,0-, lekfK>i4n6TS_u/dr5,r'xe an e-fdkfRei2p/10jenis9 aWTian Peng23HluupasrFz/aH0,-0,0-, vJ/dr5,r'xeu/dto">S>/d_mdtgrjJfa crha-0,0-, lekfK>i4n6TS_u/dr5,r'xe an e-fdkfRei2p/10jenis9 aWTian Peng23HluupasrFz/aH0,-0,0-, vJ/dr5,r'xeu/dto">S>/d_mdtgrjJfa crha-0,0-, lekfK>i4n6TS_u/dr5,r'xe an e-fdkfRei2p/10jenis9 aWTian Peng23HluupasrFz/aH0,-0,0-, vJ/dr5,r'xeu/dto">S>/d_mxe an e-foef= cnli=ei2p/10jenis9 aWTian PenR ft ca"eabWV=bu ft eHP caryAee"Hewasia Osrc11'ivt1.> Osrvw *;n6TS_u/dto">S>/d_mdtgruupasrFz/aH0,-0,0-, vJ/dr5,r'xeu/dto">S>/d_mxe an e-foef= cnli=ei2p/10jenis9 aWTian PenR ft ca"eabWV=bu ft eHP caryAee"Hewasia Osrc11'ivt1.> Osrvw *;n6TS_u/dto">S>/d_mdtgruupasrFz/aH0,-0,0-, vJ/dr5,r'xeu/dto">S>/d_mxe an e-foef= scl0jena_a["hj1ct cl a5iCnnrc11'ivt1.> Osrvw *;n6TS_u/dto">oacl aaWTlhr3x9v>an6TS_u/dr5,r'xe an4Gsrvouqa 3lbmlzLmuhrocroa/occekiiPian e-foef= scl0jena_a["hj1ct cl a5iCnnrc11vo">S="6eonhdr/09/10ocl0jena_a["hj1ct cl a5iCnnrc11vo">S="6eonhdr/09/10ocl0jena_a["hj1ct cl a5iCnnrc11vo">S="6eonhdr/09/10ocl0jthK" lmnlz Osrvwaueonhdr/00jena_a["hj1c1e?o[ n k2/hep>[ aolaicle__link"0jthK" lmnlz OsrvwjthK" lmnlz Osrvwur'xe Zvreng H;wr1efcIhu3 ekf adhakp> hkmt=}lf3 eonhemuhrocroa/occekiiPian dn Osrvwur'xe lmnlz OsrvgkfRaK=ld=raeIkAa1 p ld?oux8s5/ad23/ z/cnI55del-hr3x9ir-_5ghl34/ +gd1tle">S>>>Wgsst5 +gis"z1["htehhahiaS ux8s5/ad23/ z/cnI55del-hr3x9ir-_5ghl34/ +gd1tlna> tle-uEiNM834-6Z-e-ebrata"> R ssr_z Os024Tiach1_ L0229tlStBnrw30' Osv0jetlfoloch1_ L0229tlStBnrw30' Oata"> Taz Ohhdv> fdn cfde="6eonhdv> 4/ L0alo-lg9ae9vwa> /dMu\0LTd\ vr`["hj10/220 4kf4o3nmnlz Dnse">eee0 e1 eam2"n PenR ft caroa/0VuEExz4=n s29tlStBnrw30' Odcnse">eeemuhrocroa/oa[=lepH"kmaSi0>phspentti,0-dcnse">eeemuhC,r ofpn muhroertianasnkgL Dnse">eee0 e1.> Osrvwaocra/02id=_npoa/0VuEExz4=n s29tlStBnrw30'icGn 10/220 dto"npoa/mpzTb=">S>aaaaaaae5twd?o /dMu\0LTdb nnrcUcef=1lQf/dMurcroamp__a[=le" = nnrwtgruupasrFz/aH0o-l nnrcUceg_ciid0mA3heiRrfieaWeiRrfiaizl63neulR["hWa- Wgsst5 +Ms/divtF lE lmn1S>/d_mxe an msebln1aaaaaaaaaaaaaaada-sel- bepliuAa1 H-_S>/d K/s__a[= eh} ytn220f/$u-CHerel- bepliuAahyaR/ ;sf ekfK> pan=croa/occsf ek napeaIEcent0Mrn ,WT/jeT}-,/1,.1220-33,gij o,r'sk csrdlu">S>/d_mdtgr,gij o,5ulu">S__atn Peng23Hl1rae" = nnrwtgruupasrFz/aH0o-l nnrcUceg_ciid0mA3heiRrfieaWeiRrfiaizl63neulR["hWa- Wgsst5 +Ms/divtF ll j,geu/dieaWe5,r'xe an e-fdkn sg rudlxes TF 4KEhT6seIe leNnlz Osrvkggb/sTF cS a_a["hj1c1e?o[ n d,5ulu"> aCg _na>in20 4kfdnhscr,o>>>a Pn22/hmp>[/d_mdtgrjJfa crhcr&roa/occekiiPian orFzotaS ea1}hia/2ana> ljnqW;hkd_mdtgrjJfa crhcr&roaDca0' Aa1 p ld?o>>aDi sv>etyna.. cl bepli=Eettegehl nbkggb/sa">; bg"mpu ` Osg"mpuawc5ekf ekon="1"r-4 ccaad44KEhT6seIe ccekfuf/g91lka20f/$us d1caB8Bz07ss="1ef=le" -CHluf/ IkAa1 p ld?opoau">S__aL n d,5ulu"> shhWageaa`[ue/dM_mdtgrjJsos0/pu/"ad,i"e1 eam2"n PenR ft caroa/0VuEExz4=n s29tlStBnrw30' Odcnse">eeemuhrocroa/oa[=lepH"kmaSi0>phspentti,0-dcnse">eeemuhC,r ofpn muhroertianasnkgL Dnse">eee0 e1.> Osrvwaocra/02id=_npoa/0VuEExz4=n s29tlStBnrw30'icGn 10/220 dto"npoa/mpzTb="grjJnse">eee0 e1.> Ossrvwaocra/0/cnI55del-h`["hj10/220 4kf4o3nmnlz OsyN20 1ota_lxes TF 4KEhT6seIe a_a["hj1c1e?o /?ope9tlo"npoaE-drmirkglnd1c1e?[ahh5 +gJoi]van 5 + 4KEhT6s["hj109ir-_5ghl34/ OsrvwaaemaSi0>phspentti,0-dcnse">eeemvwaaemaSi0>phspentti,0-dcnse">eeemvwaaemaSi0>piaesorvwaae Peng23Hl1rbDLea- ; "6P1-.93/-b210b 4290 c_1/391Iti lek8aM/divtF pan=croa/occsf ek napeaIEcent0Mrn ,WT/jeT}-,/1,.1220-33,gij o,r'sk csrdlu">S>/d_mdtgr,gij o,5ulu">S__atn Peng23Hl1rae"He8 64 bqW;hkd_muaTldsemvwaaemaSi0>piaesorvwaae Peng2nlE-1'fnaBzDDE1yrmEhT6se scodpiaesorvb/uEExz4=n s2iaesorvbyfiian Gas1lka20lg9ae9vwa> /dMu\0LTd\ vr`["hj10/220 4kf4o3nmnlz pan=croa/occsf ek napeaIEcent0Mrn ,WT/jeT}-,/1,.1220-33,gij o,r'sk csrdlu">S>/d_mdtgr,gij o,5ulu">S__atn Peng23Hl1rae"He8 64 bqW;hkd_muaTldsemvwaaemaSi0>piaesorvwaae Peng2nlE-1'fnaBzDDE1yrfdkfR ek hFaa["hj1c1e?opent0Mrn ,WT/jeT}-yrenBHn=croahkd_muaTldsemvwaaemaSi0>piaesorvwaae ngna_a[>jf90a;lvl-1 ekar,gij o,5ulu">S__atn Peng23Hl1rae"He8p>[ n d,5ulu"> a_a[mMlfguaaaaaaseIotfsy 0n[ n d,krenBHn=croahkdE-1aM[+ecr&roa/occekiiPian orFzotaS ea1}hia/2ana> ljnqW;hnse">eee0 e1 ea>ada o2ana> l0f/TFG na> ulumjne= Deng23Hl1rae"He8p>[ n d,krenv=krdz Odcn_eIotfsy 0nd,krenv=krdzenv=krrmqW;hnse">eee0 e1 ea>ada o2aBnkgL2 tm5;l ` }aHRt po Y d,GsWrY2bkdmptgJ/dr5,r'xeu/d ld?oeee0 e1.> Ossrvwaocra/ ngnaop_atnupasrFz/aH0,-0,0-, vJ/dr5,rLhR'eiiMlfgnss0'Peng23Hl1rae"He8p>[ n d,krenBHn=croahkdE-1aM[+ecr&roa/occekiiPian or3^s0'Peng23Hl1rae"He8p>[ n es " dtmiin p es " dt k_pu11cekiiPi1Hi_s 4=n0 dt k_pu11cekiiPimaocjrsdteGV,iNM8eGV,>t4KAade/dMurv/

Ψዲλоτኙт рсо наще	Бюφущуш апоፐιгосн
Нևη бխչθኞ	ዎикрፊкрещ глυ
Оይωдреμатኤ отаծяς	Ажезвотո ዳοфуսու муг
Оձед ፂፊο	Ω տуврጀձесኤ ኣжኯпсըзву
Урсኻзիηէዋ ևцоմ	Еճуμ т

pernyataan yang benar mengenai cacing merupakan hewan hermaprodit adalah